Wednesday, March 18, 2009

Syarat: Iman + Ampuni

Markus 11:20-26

Pernah mengalami kuasa iman dalam hidup Anda? Yesus menggambarkan kuasa iman yang begitu hebat, yaitu sanggup memindahkan gunung dan melemparkannya ke laut (ayat 23). Luar biasa bukan? Namun apakah itu benar-benar bisa terjadi? Yesus memakai gambaran itu untuk melukiskan sesuatu yang kelihatannya mustahil dilakukan,tetapi menjadi mungkin karena Allah Mahakuasa. Dan mukjizat semacam itu adalah hasil dari doa yang dinyatakan di dalam iman.

Yesus mendorong murid-murid-Nya untuk memiliki iman yang meyakini bahwa Allah juga mendengarkan mereka. Iman yang bergantung kepada Allah yang Maha kuasa dapat menggapai segala sesuatu yang tidak mungkin bagi manusia melalui doa (band. Yak. 1:6). Meminta adalah bentuk umum dari doa. Murid yang sejati akan berdoa untuk segala sesuatu (Mat. 6:10). Orang percaya dapat memperoleh apa yang diminta dalam doa asal sesuai dengan kehendak Tuhan (band. Mat. 6:10, 7:7). Jangan mengkhawatirkan kesanggupan Allah karena Allah Mahakuasa.



Meski demikian, kurangnya iman bukanlah satu-satunya hambatan bagi keefektifan doa. Kurangnya pengampunan kepada sesama juga dapat menghambat kuasa doa. Kadang-kadang hati yang sulit mengampuni bisa lebih keras dari gunung manapun. Sebab itu sebelum berdoa, ingatlah dulu apakah kita punya masalah dengan orang lain. Bila ya, selesaikan dulu, setelah itu lanjutkan berdoa. Jika kita tidak memaafkan orang yang bermasalah dengan kita, kita pun tidak akan memperoleh pengampunan dari Bapa di sorga (Mat.6:14-15). Di sini kita belajar bahwa sebuah disiplin iman seperti doa sama pentingnya dengan hubungan baik terhadap sesama(band. Rm. 12:18).

Maka ingatlah bahwa berdoa secara efektif perlu dilandaskan pada iman kepada Allah, bukan kepada obyek doa kita. Dan sebelum berdoa ingatlah dulu, apakah kita masih punya ganjalan dengan orang lain di sekitar kita. Jika masih, bereskan dulu barulah
datang kepada Allah.


e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2009/03/19/

0 komentar:

Post a Comment