Saturday, March 7, 2009

Dengarkanlah Dia!

Markus 9:1-13

Meski sebelumnya Petrus telah mengakui Yesus sebagai Mesias, ia kemudian menolak perkataan Yesus bahwa Mesias akan menderita dan mati dibunuh. Bagi Petrus, itu tidak sesuai dengan gambaran mengenai Mesias yang ada dalam benaknya. Akan tetapi, apa yang telah Allah tetapkan, itulah yang akan terjadi. Penolakan Petrus tidak mengubah misi yang diemban oleh Mesias.

Namun di dalam kasih karunia-Nya, Allah memberi kesempatan kepada mereka untuk melihat transfigurasi (perubahan rupa) Yesus (ayat 2-3). Saat transfigurasi, terdengar suara yang memberikan konfirmasi tentang identitas Yesus sebagai Anak Allah (ayat 7). Ini menegaskan pernyataan yang terdengar pada saat Yesus dibaptis (Mrk. 1:11). Konfirmasi ini juga menyatakan kemuliaan Kristus melebihi Musa dan Elia (band. Ul. 18:15; Mzm. 2:7; Yes. 42:1). Sebagai Anak Allah, kuasa dan otoritas-Nya mengatasi para nabi.


Suara surgawi itu juga memerintahkan para murid agar mendengarkan Yesus. Perintah itu seolah menyatakan bahwa sampai saat itu para murid tidak mau mendengarkan Yesus (ingat saat Petrus menegur Yesus, Mrk. 8:32). Selain itu, konfimasi tersebut ingin meyakinkan para murid bahwa meski orang Yahudi menolak Yesus dan tentara Roma akan mengeksekusi Yesus, Ia tetap berkenan di hati Allah (band. Mrk. 1:11). Diskusi selanjutnya yang terjadi saat mereka turun gunung, juga memberikan klarifikasi pada para murid bahwa kemesiasan Yesus selaras dengan nubuat para nabi dalam PL. Maka sudah seharusnya murid-murid Yesus tidak meragukan keberadaan Yesus sebagai Mesias. Lalu bagaimana respons para murid seharusnya kepada Sang Mesias? Dengarkan Dia! Artinya: percaya dan taati Dia.

Keinginan agar Tuhan berkarya sesuai kehendak diri bukan hanya dimiliki Petrus. Kita pun kadangkala demikian. Namun perintah Allah untuk mendengarkan Yesus juga tertuju pada kita. Bukan kita yang mengatur Tuhan, tetapi kita-lah yang harus mendengar suara-Nya dan menaati Dia.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2009/03/04/

0 komentar:

Post a Comment