Saturday, March 7, 2009

KEPERCAYAAN TRADISIONAL

Bacaan : Kolose 2:6-15
Setahun: Ulangan 26-28

Dalam sebuah artikel di jurnal ilmiah Nature, pernah dibahas bahwa secara alami manusia adalah makhluk yang religius. Itu sebabnya dalam semua kebudayaan tradisional, biasanya ada sistem kepercayaan akan hal-hal gaib. Di Indonesia, hal ini tampak dalam ritual-ritual yang wajib dilakukan sebelum melakukan sesuatu, atau kepercayaan tentang hari-hari baik dan buruk, atau tentang tanda-tanda yang menubuatkan sesuatu akan terjadi.

Sebagai pengikut Kristus, tidak semua tradisi tersebut bisa kita terima begitu saja. Sebab, semenjak kita percaya kepada Yesus, kita hidup hanya di dalam Dia (ayat 6,7). Sementara itu, kita tahu bahwa banyak dari kepercayaan tersebut yang justru membuat kita menjauh dari Dia dan mendekat kepada roh-roh atau hal-hal lain yang bukan Tuhan. Padahal, semua roh dan kekuatan lain tersebut telah ditaklukkan oleh Kristus (ayat 15), sehingga jika kita sudah ada di dalam Dia, maka tidak ada gunanya tunduk dan mengabdi kepada segala hal gaib tersebut.




Memang pada praktiknya, tidak mudah dan tidak selalu bijak pula kalau kita membuang begitu saja segala tradisi yang selama ini dipegang oleh keluarga dan kerabat kita. Oleh karena itu, sejauh yang kita bisa, kita dapat memodifikasi dan memaknai ulang tradisi yang ada sambil pelan-pelan memberi pemahaman kepada keluarga dan kerabat kita. Sebagai contoh, daripada melakukan ritual untuk mencegah roh jahat mengganggu acara yang akan dilaksanakan, lebih baik kita mengadakan acara pemberkatan dan pengucapan syukur kepada Tuhan sambil menjelaskan makna dan alasannya dengan sopan -ALS
BIJAK-BIJAKLAH MENYIKAPI KEPERCAYAAN TRADISIONAL

DENGAN SELALU MENGINGAT BAHWA YESUSLAH TUHAN KITA

0 komentar:

Post a Comment