Wednesday, March 11, 2009

Seperti Anak-Anak

markus 10:13-16
Perhatian terhadap anak-anak di zaman modern ini sudah cukup baik. Orang tua masa kini mengupayakan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Makanan pun selalu diusahakan makanan sehat,bukan asal kenyang.

Budaya Yahudi menganggap anak-anak tidak berarti apa-apa. Budaya tersebut mempengaruhi kesan awal para murid ketika orang membawa anak-anak kecil pada Yesus. Bagi mereka, anak-anak merupakan gangguan. Sebab itu mereka melarang orang membawa anak-anak kepada Yesus. Namun Yesus tidak berpikir begitu. Ia marah ketika anak-anak

itu dihalanghalangi untuk datang kepada-Nya (ayat 14). Akan tetapi, Yesus malah memeluk dan memberkati mereka. Tindakan ini memperlihatkan bahwa Tuhan tidak menyepelekan anak-anak. Ia menghargai anak-anak. Mereka adalah milik-Nya juga. Ia tahu bahwa mereka pun memerlukan Dia, dan karena itu mereka pun harus dilayani. Sebab itu orang dewasa seharusnya membuka jalan bagi anak-anak untuk datang pada Yesus dan bukan malah jadi penghalang.

Selain itu, Yesus juga memperlihatkan kualitas seorang anak sebagai gambaran penting bagi orang yang ingin memasuki kerajaan Allah (ayat 14). Ia memang tidak menjabarkan kualitas macam apa yang dimiliki anak-anak. Namun mari kita perhatikan kualitas yang dimiliki anak-anak tanpa melihat latar belakang ras, budaya, atau apapun. Anak-anak dimanapun selalu berpikir sederhana. Mereka juga selalu merasa membutuhkan pertolongan orangtuanya. Maka bila merasa membutuhkan pertolongan dan perhatian, tanpa malu-malu mereka akan dengan segera berteriak meminta pertolongan dan perhatian orangtuanya. Inilah kualitas yang perlu ada dalam diri orang yang memasuki kerajaan Allah. Ketika me-nyadari bahwa diri kita perlu Tuhan, janganlah mempertimbangkan terlalu banyak hal yang memberatkan kita untuk datang pada Dia. Seperti seorang anak, datanglah segera secara spontan dan nyatakan bahwa kita memerlukan Dia. Niscaya Dia akan menyambut kita.


e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2009/03/11/

0 komentar:

Post a Comment