Tuesday, May 11, 2010

"Sisa" umat di tengah yang ditolak (Roma 11:1-10)

Bagaimanakah sikap dan reaksi kita ketika kesaksian kita tentang Injil Yesus Kristus ditolak sebagian besar orang? Bagaimanakah menurut kita sikap Allah dalam kasus tersebut? Samakah sikap dan reaksi kita dengan sikap Allah?

Penolakan Israel terhadap Yesus menimbulkan permasalahan teologis. Israel adalah umat pilihan Allah untuk menjadi berkat bagi segala bangsa, yaitu menjadi bangsa yang melahirkan Juruselamat dunia.Kedudukan mereka dalam rencana keselamatan Allah untuk dunia sangat istimewa. Namun sebagaimana Abraham diperhitungkan benar karena imannya dan bukan karena perbuatan atau status, demikian juga keselamatan semua orang Israel harus didasarkan atas iman kepada Juruselamat. Tragis sekali ketika Mesias benar-benar datang dan melayani mereka, Ia ditolak dan disalibkan.

Masalahnya ialah, apakah Israel yang menolak Yesus itu tetap umat Allah? Atau karena telah menolak Yesus sang Penggenap janji Mesias, yaitu hal hakiki yang menjadikan Israel umat pilihan, maka mereka bukan lagi umat pilihan? Apakah Allah membuang mereka? Jika begitu, betapa sedih Paulus. Sebagai orang Yahudi, ia rindu bangsanya tetap umat Allah dan mengalami keselamatan yang dijanjikan Allah dan digenapi dalam Yesus. Alangkah ironis karena salah satu dari umat terbuang itu kemudian menjadi rasul bagi orang kafir!

Penolakan Israel tidak membuat rencana Allah buyar, tidak juga membuat Israel kehilangan status keterpilihannya (ayat 2). Di balik penolakan yang akibat ngerinya harus dipikul tiap orang Yahudi yang menolak Injil, Allah tetap mempertahankan sisa umat (ayat 5). Seperti halnya Paulus akhirnya merespons Yesus dengan benar, seperti pada zaman Elia Allah memelihara 7000 orang yang tetap setia pada-Nya, demikian pun secara misterius Allah pasti membuat ada sebagian orang Israel yang akhirnya percaya pada Yesus. Sungguh ajaib anugerah dan jalan Allah! Maka dalam kesaksian kita pun, jangan mudah putus asa karena penolakan orang. Berharaplah penuh pada keajaiban anugerah dan jalan-jalan Allah!
Sumber : Sabda

0 komentar:

Post a Comment