Sunday, January 10, 2010

Identitas Murid Sejati (Matius 5:1-16)

Dari mana orang dunia tahu siapa yang sesungguhnya menjadi murid    Tuhan? Tentu dari cara hidup orang yang meneladani Kristus. Ajaran   Tuhan Yesus di pasal-pasal yang sangat terkenal ini (Mat. 5-7) ditujukan kepada setiap orang yang mengaku murid Kristus. Perikop   hari ini mengungkapkan jati diri dan misi Kristen sejati.

Murid Tuhan sejati adalah orang yang tidak bersandar pada kekuatan   sendiri melainkan pada Allah sebagai sumbernya. Oleh karena itu ia   mengaku diri miskin di hadapan Allah (3), menolak sukacita yang    ditawarkan oleh dunia ini (4), serta lapar dan haus akan kebenaran    (6). Ia hanya meneladani sikap Sang Guru yang lemah lembut (5),    murah hati (7), serta membawa damai (9). Ia memelihara hati yang    suci (8), walaupun untuk itu ia harus siap menerima dengan    sukacita ketika dianiaya oleh sebab kebenaran (10-12). Karakter    murid Tuhan menyatakan kualitas hidupnya.

Murid sejati memberi dirinya dibentuk oleh Tuhan dan bukan oleh dunia    ini. Itu sebabnya, bukan hanya karakternya meniru karakter    Kristus, secara aktif dan kreatif seorang murid sejati hadir    memancarkan terang Sang Guru di dalam dunia yang gelap (14-16).    Kualitas karakternya membuat kualitas terang Ilahi memancar    melalui dirinya. Dia menghadirkan pengaruh Ilahi dalam    perjumpaannya dengan dunia ini, yaitu menggarami dunia dengan    kualitas kehidupan Kristen sejati (13).

Andakah murid Tuhan sejati? Bukan berarti sudah sempurna, tetapi   sedang diproses oleh Tuhan supaya kualitas kemuliaan Allah boleh    memancar keluar dari kehidupan Anda. Mari jujur periksa hidup    Anda. Kualitas karakter apa yang perlu Anda asah dan pertajam?    Kotoran apa yang perlu dikikis habis agar kemilau Kristus memancar    keluar menjadi kesaksian yang indah akan Dia, sehingga karakter    tersebut menjadi daya pendobrak yang menghancurkan kejahatan  dunia? Jangan lupa sumber semangat, kekuatan, dan hikmat ada pada    Kristus.

http://www.gkiisidikalang.co.cc
e-SH versi web:          http://www.sabda.org/publikasi/sh/2010/01/06/



Berbagi di Facebook

0 komentar:

Post a Comment