Tuesday, June 1, 2010

Kuasa kehadiran Allah (Yehezkiel 47:1-12)

Masyarakat pada masa Yehezkiel memahami bahwa Bait Suci berfungsi terutama sebagai rumah Allah, selain sebagai tempat beribadah. Dan ketika Allah hadir, maka berkat Tuhan menjadi nyata bagi umat-Nya.

Bait Suci yang digambarkan Yehezkiel tak pernah jadi kenyataan, tetapi gambaran yang diberikan mengenai sungai air kehidupan mengingatkan kita kepada Taman Eden di Kej. 2 dan kepada Yerusalem yang baru di Why. 22. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, kehilangan terbesar yang mereka alami bukanlah Taman Eden, mmelainkan hadirat Allah. Hadirat Allah inilah yang Yehezkiel lihat dijanjikan oleh Allah kepada Israel.

Dampak kehadiran Allah sangat dahsyat: air kehidupan mengalir ke wilayah Timur, menjadikan wilayah yang tidak subur itu menjadi tempat "amat banyak pohon" tumbuh subur. Bahkan Laut Mati akan penuh dengan kehidupan seperti Laut Tengah. En-Gedi dan En-Eglaim adalah dua wilayah permukiman di tepi Laut Mati, tempat di mana selama lebih dari 10.000 tahun terakhir masyarakatnya hidup dari bertambak garam. Namun Yehezkiel menyatakan bahwa masyarakat di dua tempat ini akan beralih menjadi masyarakat nelayan karena dahsyatnya sungai air kehidupan yang mengalirkan kehidupan ke salah satu habitat paling mematikan di muka bumi ini.

Bagaimana masyarakat itu akan memenuhi kebutuhan garam? Tuhan masih menyediakan deposit-deposit garam dalam kadar yang tepat untuk menyokong kehidupan umat.

Melalui semua itu kita melihat kuasa kehadiran Allah di bait-Nya dan di antara umat-Nya. Kuasa yang menghadirkan kebaikan bagi umat-Nya.

Sudah hadirkah Allah di dalam hidup Anda? Apakah orang-orang di sekitar Anda merasakan dampak yang mengalir dari hadirat Allah melalui kehidupan Anda? Sudahkah Anda menunjukkan sikap dan kesaksian yang seimbang dalam hidup Anda?
Sumber : E SABDA

0 komentar:

Post a Comment