Thursday, December 3, 2009

Sumbernya Tuhan! (Zakharia 4:1-14)


Bagaimana seorang pemimpin bisa memimpin umat Tuhan dengan teguh dan tegar walau tantangannya setinggi gunung dan sedalam lembah?  Tentu bukan dengan mengandalkan kekuatan sendiri, pengalaman pribadi ataupun keterampilan-keterampilan yang dilatih  semata-mata, tetapi dengan sepenuhnya mengandalkan Tuhan.

Zakharia melihat kandil emas berlampu tujuh dengan tempat minyaknya. Setiap lampu memiliki tujuh lubang tempat nyala api. Secara keseluruhan ada empat puluh sembilan nyala api kalau kandil ini  dinyalakan! Bayangkan betapa terangnya! Kandil tersebut bisa  menyala begitu terangnya karena selalu ada persediaan minyak yang  tak habis-habis. Itulah nubuat untuk Zerubabel, keturunan raja  Daud. Ia akan menyelesaikan pembangunan bait Allah dan mengatasi   semua masalah yang ada "Siapakah engkau, gunung yang besar? Di  depan Zerubabel, engkau menjadi tanah rata" (ayat 7-10). Hal itu  terjadi "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,  melainkan dengan Roh-Ku" yang hadir menyertai Zerubabel (ayat 6).

Dari penglihatan ketiga dan keempat, menjadi jelas siapa figur  mesianik yang dilambangkan oleh dua dahan pohon zaitun (ayat 3,  12-14), yaitu imam besar Yosua dan keturunan raja  Zerubabel.  Keduanya berperan besar dalam perampungan pembangunan bait Allah   (lih. Hag. 1:14). Zakharia mendapatkan juga penjelasan mengenai  permata bermata tujuh yang menunjuk kepada "mata TUHAN, yang  menjelajah seluruh bumi" (ayat 10b). Ketujuh mata permata itu    dimengerti sebagai pengawasan Tuhan bahwa pembangunan bait Allah  itu akan membawa efek kosmis, yaitu pembangunan kerajaan-Nya di    muka bumi ini.

Penglihatan-penglihatan yang dilihat Zakharia adalah penyataan penting mengenai penggenapan rencana Allah buat umat Israel    pascapembuangan. Buat kita umat Tuhan masa kini, karya pemulihan    Tuhan sudah digenapi dalam diri Kristus, di mana figur imam besar    dan raja menyatu!
http://www.gkiisidikalang.co.cc
e-SH versi web:          http://www.sabda.org/publikasi/sh/2009/12/04/



Berbagi di Facebook

0 komentar:

Post a Comment