Sunday, December 20, 2009

Diselamatkan dari ketiadaan pengharapan (Zakharia 12:1-9)


Hidup seperti apakah yang tidak berpengharapan? Hidup di bawah bayang-bayang murka Allah. Orang berdosa, tidak dapat melepaskan  diri dari tuntutan keadilan Allah. Yang ada hanyalah bayang-bayang hukuman berupa kebinasaan yang mengerikan!

Penolakan Israel terhadap penggembalaan Tuhan menyeret mereka ke dalam suatu kondisi hidup yang tidak lagi berpengharapan. Sekian   lama bangsa ini berada dalam cengkeraman bangsa asing yang silih  berganti menindas mereka. Puncaknya, semua bangsa di muka bumi  akan bersatu menyerang mereka (ayat 3b). Sementara mereka sendiri terpecah saling bermusuhan.

Di saat seperti itulah Allah menyatakan kedaulatan-Nya dengan  menyelamatkan umat-Nya. Allah tidak membiarkan mereka terus  menerus ditindas musuh-musuhnya. Dalam penyelamatan ini Allah   menjadikan umat-Nya seperti pasu yang memusingkan (ayat 2) dan  batu yang menghancurkan (ayat 3) sehingga tidak ada satu pun  kekuatan dunia yang sanggup membinasakan mereka. Sebaliknya yang   terjadi adalah kehancuran bangsa-bangsa asing ini. Penyelamatan   Allah akan memulihkan juga perpecahan yang terjadi diantara   umat-Nya dan menghapuskan keangkuhan rohani yang selama ini    menjadi penyebab perpecahan itu (ayat 7). Mereka akan bersatu   kembali dan mengalahkan musuh-musuhnya. Akhirnya Tuhan akan    memuliakan serta mengokohkan mereka kembali sebagai satu bangsa.

Kita harus menyadari bahwa kita diselamatkan di saat tanpa    pengharapan. Bukankah kita, orang Kristen ini dahulunya termasuk   bilangan orang kafir, yang jauh dari Allah? Bukankah dahulu kita   mengambil jalannya sendiri yang menuju pada kebinasaan? Dan   bukankah dahulu maut menjadi bagian tak terpisahkan dari kita?    Justru di saat seperti itulah Tuhan Yesus datang menganugerahkan   keselamatan kepada kita. Betapa ajaib karya Allah dalam hidup    kita umat tebusan-Nya.

http://www.gkiisidikalang.co.cc
http://www.sabda.org/publikasi/sh/2009/12/18/



Berbagi di Facebook

0 komentar:

Post a Comment