Sunday, June 14, 2009

Saling Menasihati (1 Korintus 4:14-17 )

Sikap dan tindakan macam apa yang sepatutnya menjadi ciri orang-orang yang bersahabat, berkerabat, atau bersekutu sebagai sesama orang beriman? Tepatkah bila karena ingin menghindari pergesekan perasaan, lalu masing-masing mengelak untuk menegur atau menasihati jika seseorang kedapatan keliru?

Dalam pergaulan bahkan di antara para sahabat dekat kita jumpai sikap demikian. Kita sungkan menegur atau menasihati orang-orang yang dengannya kita bersahabat cukup dekat. Kita khawatir perasaan yang ditegur akan tersinggung atau persahabatan

akan renggang. Benarkah demikian? Kita tahu bahwa itu tidak benar. Sebab seharusnya, semakin kita dekat dengan seseorang, semakin kita akrab, semakin kita terdorong memperhatikan dan memberikan yang terbaik bagi dia. Maka tidak sedia menegur bukan sikap yang tepat di antara orang yang berhubungan erat! Justru itu menunjukkan pertalian yang semu!

Menegur atau menasihati tidak hanya diperlukan sewaktu sahabat atau saudara seiman kita berbuat salah. Menegur atau menasihati harus ditempatkan sebagai bagian integral dari persekutuan yang saling membangun, agar karakter dan ajaran Kristus dipraktikkan. Memang orang yang "berhak" menegur atau menasihati, wajar harus orang yang lebih dewasa iman. Dalam perikop ini, Paulus menegur dan menasihati jemaat hasil pelayanannya. Juga orang yang "berhak" menegur harus seperti Paulus yaitu yang menjalani imannya hingga menjadi teladan. Namun jangan berpikir bahwa kita harus sempurna dulu baru dapat memberi nasihat. Prinsip yang utama di sini adalah bahwa setiap orang Kristen harus berusaha mewujudkan karya anugerah Allah dalam hidupnya dengan menuruti teladan Krisus. Dengan kata lain, yang "berhak" menasihati dan yang dinasihati, tidak bicara tentang tingkatan rohani. Ini adalah prinsip persekutuan Kristen.

Sebagai sesama murid Kris-tus, sebagai orang yang sedang berproses untuk tumbuh dalam Tuhan, kita perlu saling menegur, menasihati, mendukung, mendoakan, dst. Jika saling menasihati sirna dari kehidupan bersama kita, gereja atau persekutuan atau persahabatan kita sedang mengalami disintegrasi!

2 komentar:

Rabbaniy said...

Maka kunasehatkan padamu ...bahwa hanya ada satu...hanya satu agama yang telah disempurnakan dan diterima di sisi Pencipta...ISLAM...sudahi kesalahn jiwamu berada dalam agama yang telah dihapuskan....buka mata hatimu...sebelum kelelahan menghampiri dan neraka menanti

Gomgom Freddy Situmorang said...

maaf...

bagi saya dan jiwa saya Tuhan Yesus adalah Tuhan yang akan menghakimi saya dan juga kamu..
saya tidak mengatakan Agama yang saya peluk dan agama yang kamupeluk itu benar karena agama hanya ada didunia ini saja itu tidak ada di akhirat. hanya satu nanti yang kita jumpai disana yaitu Pengadilan akhirat bagi saya Yesus Kristus memberikan jaminan bagi saya untuk masuk kesorga. karena amal dan sadokah itu tidak bisa membuat saya masuk sorga tapi kematian Yesus di Kayu salip yang bisa membuat kita kesorga.
adakah soal jaminan masuk sorga dijami di keyakinan kamu atau hanya Insya Allah aja ??

Post a Comment